Dissappointment

Wahyu Pakerty Utami
1 min readMay 17, 2021

--

Hari ini aku pelajari betul bahwa ada bagian dari kecewa yang bukanlah suatu hal baik.

Kecewa atas dasar rasa harap, ekspektasi, ingin yang tak sampai. Kecewa bukanlah pertanda baik.

Kecewa seakan mengajak untuk berhenti, bahasa kecewa yang ku pelajari hari ini adalah; it’s better left unsaid.

kecewa bukan lagi tanda untuk terus percaya better days are coming, but to leave it all behind and movin’ on, start the new one.

Bukan tentang not to trust anymore, but it’s about how we being careful about our thoughts.

Kita gak pernah tau semua hal, kita gak pernah tau isi hati dan pikiran manusia, kita bukanlah yang paling tahu.

Tapi, kita yang paling suka menebak.

Tidak menebak pun, rasa kecewa masih bisa hadir.

Hari ini aku belajar merasakan rasa kecewa.

Sudah, sudahi, sudah.

Kecewa itu bisa hadir kapan saja, dalam bentuk apa saja, untuk menunjukkan banyak hal.

Kecewa ku hari ini, menjawab seluruh harap dan doaku pada Tuhan kemarin untuk memudahkan pikirku akan iya dan tidak.

Aku tak pernah lupa bahwa sebagian lagi dari kecewa adalah hal baik, pertanda menyudahi suatu hal yang bisa jadi bukan hal baik untukku.

Kecewa bukan hanya tentang rasa sedih, marah, dan kesal, tapi juga tentang bagaimana kita melepaskan dan menyelesaikan.

Aku rasa kita sudah selesai.

--

--